Definisi
Bidang forensik komputer juga memiliki
cabang di dalamnya seperti forensik firewall , forensik jaringan, forensik
basisdata dan forensik perangkat mobile.
Contoh kasus Penggunaan Forensic TI
Pada tanggal 29 September 2009, Polri
akhirnya membedah isi laptop Noordin M. Top yang ditemukan dalam penggrebekan
di Solo. Dalam temuan tersebut akhirnya terungkap video rekaman kedua
‘pengantin’ dalam ledakan bom di Mega Kuningan, Dani Dwi Permana dan Nana
Ichwan Maulana.
Sekitar tiga minggu sebelum peledakan
Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan pada video tersebut setidaknya melakukan field
tracking sebanyak dua kali ke lokasi JW. Marriot dan Ritz Carlton yang terletak
di daerah elit dimana banyak Embassy di, Mega Kuningan. Dalam melakukan survei
tersebut Dani dan Nana didampingi oleh Syaifuddin Zuhri sebagai pemberi arahan
dalam melakukan eksekusi bom bunuh diri. Tampak dibelakang adalah target gedung
Ritz Carlton
“Dari digital evidences yang kita
temukan, terungkap bahwa mereka sempat melakukan survei lebih dulu sebelum
melakukan pengeboman,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Nanan Sukarna, Selasa
(29/9). Tampak “Pengantin” bermain HP sambil duduk dihamparan rumput yang
terletak diseberang RItz Carlton Mega Kuningan.
Pada survei pertama, tanggal 21 Juni
2009 sekitar pukul 07.33, Dani dan Nana bersama Syaifuddin Zuhri memantau
lokasi peledakan. Namun, mereka tidak masuk ke dalam Hotel JW Marriott dan
Ritz-Carlton yang menjadi sasaran utama, ketiganya hanya berada di sekitar
lapangan di sekitar lokasi tersebut. Nana dan Ichwan terlihat melakukan
strecthing dan jogging di sekitar lokasi yang memang terhampar lapangan rumput
yang seluas lapangan sepak bola.
Survei yang kedua dilakukan pada tanggal
28 Juni 2009 dan dilakukan sekitar pukul 17.40. Dani, Nana, dan Syaifuddin
Zuhri kembali mendatangi lokasi yang sama untuk yang terakhir kalinya sebelum
melakukan peledakan. Zuhri sempat terdengar mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan
agar Amerika hancur, Australia hancur, dan Indonesia hancur
Dari rekaman terakhir, juga
diperdengarkan pembicaraan Syaifuddin Zuhri dengan Nana dan Ichwan. Zuhri
sempat terdengar mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan agar Amerika hancur,
Australia hancur, dan Indonesia hancur. “Dari ucapan Zuhri terungkap mereka
masih mengincar Amerika dan Australia sebagai target operasi” ungkap Nanan.
(Artikel :
www.voa-islam.com/news/indonesia/2009/09/29/1234/isi-laptop-noordin-m-top-berisi-video-’pengantin/)
Menurut Kepala Unit Cyber Crime
Bareskrim Polri, Komisaris Besar Petrus Golose, dalam laptop Noordin ada
tulisan milik Saefudin Jaelani (SJ) alias Saefudin Zuhri. Dari dokumen tulisan
Saefudin Jaelani (SJ), polisi bisa mengetahui pembagian tugas dalam jaringan
teroris Noordin M Top. “Kita adalah organisasi yang rapi, ada pimpinan, ada
bendahara, ada yang ngurusi dana, cari orang alias provokasi, mengeluarkan
fatwa, menjaga keluarga mujahid, cari bahan peledak, cari senjata, urusan
politik, mengambil film rekaman, kurir, pencari mobil,” kata Petrus, menirukan
isi tulisan Saefudin Jaelani (SJ).
Kata Petrus, peran-peran tersebut bukan
rekaan polisi, tapi berdasarkan tulisan anggota jaringan teroris. Selain
merinci peran anggota jaringan teror, dari tulisan Saefudin Jaelani (SJ) juga
bisa diketahui mengapa kelompok teroris Noordin M Top beroperasi di Indonesia.
Termasuk mengapa teroris mengincar Amerika dan Australia.
“Negara beserta sistem UU adalah kafir,”
kata Petrus menirukan tulisanSaefudin Jaelani (SJ) . “Meneruskan dakwah di KBRI
yang berujung pada sikap tak jelas dan kawan-kawan bermuamalah dengan
toghut-toghut KBRI,” tambah Petrus, masih menirukan tulisan Saefudin Jaelani
(SJ).
Menurut Petrus, sejak 2005 sampai saat
ini,Saefudin Jaelani (SJ) punya posisi penting dalam jaringan Noordin. “Dia
pimpinan strategis jaringan Al Qaeda Asia Tenggara,” tambah dia. Pria yang
kerap disapa ‘Udin’ ini banyak terlibat dengan jaringan Al Qaeda.
Dalam pengeboman di Hotel JW Marriott
dan Hotel Ritz Carlton 17 Juli 2009 lalu, Saefudin Jaelani (SJ) berperan
sebagai pimpinan lapangan sekaligus perekrut pelaku bom, Dani Dwi Permana dan
Nana Ikhwan Maulana. Saefudin Jaelani (SJ) kini masih dalam pengejaran Polri.
Kaitan contoh kasus dengan Penggunaan Forensik IT
Pada contoh kasus diatas dapat kita
simpulkan bahwa kasus tersebut berkaitan dengan penggunaan forensik it. Karena
terdapat sebuah bukti yang berupa digital, bukti-bukti yang berada dalam laptop
Noordin merupakan bukti digital yang dapat memberikan keabsahan hukum di
persidangan.
- Bukti digital yang pertama terdapat pada video rekaman field tracking Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana ke lokasi JW. Marriot dan Ritz Carlton. Dalam melakukan survei tersebut Dani dan Nana didampingi oleh Syaifuddin Zuhri sebagai pemberi arahan dalam melakukan eksekusi bom bunuh diri.
- Lalu bukti digital yang ke dua yaitu dokumen tulisan milik Saefudin Jaelani yang berisi pembagian tugas dalam jaringan teroris Noordin M Top dan alasan melakukan tindakan terorisme di Indonesia.
- Penyimpanan bukti digital tersebut disimpan dalam harddisk laptop milik Noordin. Dengan hal ini, bukti tersebut sudah dipastikan akan tetap tersimpan.
- Dari analisa digital yang dilakukan pihak Kepolisian, terlihat jelas bahwa bukti tersebut menguak kejadian sebenarnya yang telah direncanakan dengan baik.
- Dalam penyajian presentasi bukti digital, pihak Polri harus mendapatkan persetujuan dari Humas kepolisian. Dengan tujuan agar penyajian bukti tersebut menghadirkan informasi yang benar, tepat, akurat dan dapat dipercaya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar